(Dok: Istimewa)
SURAKARTA, PROSPECTUS.CO.ID - Anggono Wijaya, putra asli kelahiran Bontang, memulai karirnya di PT Pupuk Kaltim pada tahun 2007 untuk posisi Management Trainee. Akrab disapa Anggono, alumni Sarjana Universitas Lambung Mangkurat dan berhasil menyelesaikan pendidikan Magisternya di Universitas Mulawarman ini mempunyai tanggung jawab sebagai Vice President Corporate Social Responsibility (VP CSR) di PT Pupuk Kaltim terhitung sejak Januari 2021. Sebelum menempati posisi sebagai VP CSR, beliau ditempatkan pada unit Laboratorium selama 13 tahun kemudian mendapat promosi sebagai dari Vice President Departement Laboratorium. Langkah Anggono terus melaju, di tahun 2021 Anggono Wijaya mendapat kepercayaan untuk menempati posisi Vice President CSR PT Pupuk Kaltim hingga saat ini. PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero), perusaahaan yang berlokasi di Bontang sejak 7 Desember 1977. Bisnis utama PT Pupuk Kaltim adalah memproduksi dan menjual amoniak, urea, serta pupuk NPK dengan segmen pasar dalam maupun luar negeri.
Selama di Unit Laboratorium, Anggono sudah terlibat dalam berbagai project dan inovasi seperti Pembinaan SNI untuk mitra binaan UMK, projek inovasi pembuatan Kitosan dari cangkang kepiting dan rajungan, serta beberapa kali berkolaborasi dengan Departemen CSR terkait. Adaptasi yang dilakukan dari dengan berpindahnya Anggono dari Unit Laboratorium ke Departemen CSR tidak menjadi kendala dan terhitung cepat karena skill problem solving, komunikasi, dan background reseacher yang dimiliki. Sebagai seorang VP CSR, Anggono bertanggung jawab atas pengelolaan manajerial Departemen CSR. Penyesuaian dan adaptasi yang dilakukan lebih spesifik kepada proses bisnis kemitraan.
Berbicara tentang CSR, pemberdayaan masyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan menjadi perbincangan hangat terutama di tahun 2022. Menurut Anggono, konsep pembangunan berkelanjutan adalah upaya yang dilakukan untuk mewujudkan kemandirian dan pembangunan yang tidak berhenti, selalu bertumbuh. Sustainable Development Goals (SDGs) digunakan sebagai panduan maupun acuan dalam berkarya sehingga mampu mewujudkan pencapaian SDGs melalui indikator-indikator yang ada. No one left behind atau pembangunan yang bersifat partisipatif dari setiap lintas sektor menjadi upaya yang harus dilaksanakan. Pada lingkup BUMN, pembangunan berkelanjutan dikenal dengan istilah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Perusahaan sebagai sektor yang memiliki sumber daya diharapkan ikut serta berkontribusi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Guna meningkatkan efisiensi produksi yang berkelanjutan, PT Pupuk Kaltim senantiasa melakukan inovasi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar maupun untuk stakeholder.
0 Komentar
Untuk berkomentar, kamu wajib memiliki akun prospectus, Belum punya akun Prospectus? Daftar Disini