Kisah Nyata Pegiat Lingkungan Desa Labansari: Tanaman Organik Hingga Pengelolaan Sampah Sebagai Upaya Membentuk Pola Pikir Masyarakat

(graphic: Prospectus)

 SURAKARTA, PROSPECTUS.CO.ID - Rubrik Local Hero majalah Prospectus di edisi pertama ini menceritakan local hero bernama Bisroni yang merupakan seorang pegiat lingkungan dari Desa Labansari, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Berasal dari Gemolong, Kabupaten Sragen, Bisroni memutuskan untuk pindah ke Cikarang tepatnya di Desa Labansari pada tahun 1998. Bertempat tinggal di Kampung Babakan RT 01 / RW 04, Bisroni yang sehari-hari berjualan bakso memiliki ketertarikan di bidang lingkungan yang menjadikannya sebagai pegiat lingkungan di Desa Labansari.

Keterikatan Bisroni sebagai pegiat lingkungan dimulai pada tahun 2018, tepatnya ketika pembentukan ecovillage sebagai salah satu rintisan kegiatan dari Program Citarum Harum yang diadakan oleh pemerintah. Ketika kegiatan ecovillage di Desa Labansari telah berjalan, Pemerintah Desa Labansari mengangap bahwa keberlanjutan dari kegiatan ecovillage sudah mulai diragukan. Oleh sebab itu, Pemerintah Desa Labansari menunjuk Bisroni yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan untuk mengelola ecovillage di Desa Labansari. Perubahan tersebut membuahkan hasil berkat ketekunan dan keikhlasan Bisroni sebagai pegiat lingkungan sehingga perlahan namun pasti, mulai terlihat perkembangan kegiatan ecovillage. Bank sampah pun berhasil didirikan untuk mendukung kegiatan ecovillage di Desa Labansari.

Kepedulian terhadap lingkungan mendorong Bisroni untuk mengikuti kegiatan seminar hingga pelatihan terkait dengan limbah, pengelolaan sampah, hingga pertanian organik yang kini diimplementasikan untuk membentuk kebun organik di kebun miliknya dan di lahan yang disewa oleh Bisroni. Penggunaan lahan sewa untuk perkebunan organik tentu memiliki alasan tersendiri. Bagi Bisroni, menyewa lahan untuk dijadikan perkebunan organik bertujuan supaya masyarakat yang setiap hari berlalu-lalang menjadi tertarik dengan kegiatan budidaya tanaman organik sehingga termotivasi untuk belajar mengembangkan tanaman sayur organik di pekarangan rumah masing-masing.

 

0 Komentar

Untuk berkomentar, kamu wajib memiliki akun prospectus, Belum punya akun Prospectus? Daftar Disini